|
|
|
|
|
|
|
|
Wine banyak diselimuti mitos tak benar
JAKARTA (Bisnis): Yohan Handoyo menilai masih banyak orang yang melihat wine dari sisi yang salah dan banyak mitos yang tidak benar tentang minuman anggur itu.
"Saya selalu mencoba menempatkan wine dalam perspektif yang benar untuk peminum wine baru," ujar penulis buku Rahasia Wine itu.
Menurut dia, perspektif yang salah adalah wine hanya dilihat sebagai minuman beralkohol, bukan sebagai produk kuliner. Gastronomi itu bukan cuma makanan, tapi juga minuman, coklat, snack. Itu semua produk kuliner.
Wine, kata dia, banyak diselimuti mitos tidak benar. Misalnya, wine itu baik untuk kesehatan. "Itu salah. Yang benar adalah wine baik untuk kesehatan jantung, tapi tidak untuk kesehatan secara menyeluruh."
Dia juga memberikan contoh adanya kekeliruan dalam menilai wine. Makin tua wine katanya makin enak. Ini salah karena tidak semua seperti itu. Lebih dari 85% yang ada di pasar justru lebih baik diminum dalam waktu dua sampai lima tahun. Kalau disimpan lebih lama tak ada rasanya, karakter dan aromanya hilang.
Handoyo selalu membedakan wine bagus dan wine enak. Ini dua hal berbeda. Dia mencontohkan dalam analogi musik. "Kita tak berdebat bahwa musik Beethoven adalah musik yang baik, tapi mungkin kuping saya lebih cocok mendengarkan musik Indra Lesmana." |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|